Oleh: Trian Febriansyah (1506714473)
A. Seni Karawitan dan Perjalanannya
Jika kita membicarakan kesenian Karawitan, nama itu akan terdengar tidak asing bagi kita karena kesenian ini berasal dari Jawa dan sering di perbincangkan di kalangan masyarakat. Seni ini di mainkan dengan menggunakan alat musik gamelan yang di mana di dalamnya di ajarkan kekompokan, bahumembahu, gotong royong dan masih banyak lagi. Tetapi di balik semua itu anda perlu ketahui bahwa kesenian ini sudah di ambang kepunahannya sangat di sayangkan jika kesenian yang melegenda ini bisa hilang di tanah kelahirannya sendiri.
B. Karawitan dan Perkembangannya di Era Saat Ini
Karawitan sendiri mempunyai filosofi yang sangat bagus dimana orang yang biasa berkecimpung dalam dunia karawitan, rasa kesetiakawanan
tumbuh, tegur sapa halus, tingkah laku sopan. Semua itu karena jiwa
seseorang menjadi sehalus gendhing-gendhing.
Asal kata Karawitan itu sendiri berasal dari bahasa sansekerta, yakni rawit, yang mempunyai arti keharmonisan, elegan dan kehalusan. Namun menurut pendapat yang lain, karawitan berasal dari kata pangrawit
yang berarti orang atau subjek yang memiliki perasaan harmonis dan
halus. Adapula yang berpendapat bahwa karawitan itu berasal dari kata ngerawit yang dalam bahasa Jawa artinya sangat rumit. Seni mengolah bunyi benda atau alat bunyi-bunyian (instrumen) tradisional gamelan disebut Seni Karawitan.
Karawitan di mainkan menggunakan alat musik gamelan. Perangkat musik gamelan lengkap yang kita ketahui sekarang pada mulanya
hanya diawali dengan satu alat bunyi saja yaitu Gong. Kemudian pada
perkembangannya, ada penambahan sejenis gong kecil yang disebut kempul
namun jumlahnya masih terbatas lalu seiring dengan kebutuhan musikalitas
dari jaman ke jaman yang berkembang, barulah ada penambahan alat-alat
lainnya.
Dalam seni karawitan tercipta kondisi kegotongroyongan, saling
menunggu, saling menghargai antara instrumen satu dengan yang lainnya.
Seperti contohnya, jika Gong yang dipukul agak terlambat dari
ketukannya, maka pemain yang memegang instrumen lainnya akan tetap
menunggu sehingga pengrawit yang bertanggung jawab atas instrumen Gong
memiliki tanggung jawab yang besar untuk tidak melakukan kesalahan
supaya tidak membuat pengrawit yang lain menunggu.
Manajemen kebersamaan dalam seni karawitan itu terjadi secara
otomatis karena adanya pembagian peran sesuai dengan instrumen depan dan
belakang seperti yang dijelaskan diatas. Garap satu dengan
yang lain dilakukan pula harus secara bersamaan, tidak bisa mandiri atau
berdiri sendiri kecuali ketika memang disengajakan adanya ilutrasi
tunggal seperti menyuling tetapi konsep musikalitasnya tetap harus
bersama-sama supaya dapat menghasilkan suara ‘stereo’ yang indah antara
instrumen satu dengan lainnya.
Di dalam perkembangan Karawitan, seni ini sering terjadi jatuh naiknya ekstensi di masyarakat sejak tahun 1900san, tapi di saat ini lah Karawitan dalam keadaan yang paling parah yaitu di ujung tanduk kepopulerannya dan menjadi salah satu kesenian yang terancam punah di kalangan masyarakat. Kenapa keadaan ini bisa terjadi padahal Karawitan sendiri sangat terkenal di kalangan masyarakat jawa. Semua itu lagi lagi karena adanya faktor globalisasi yang di mana kesenian ini mendapat dampak yang paling parah karena tidak adanya penerus untuk kesenian ini dan orang orang sudah jarang memainkannya lagi. Di saat itulah kesenian lain yang lebih modern masuk dan mempengaruhi semua orang sehingga semua orang lupa dengan adanya kesenian ini. Ironis Kesenian ini akan punah di tanah kelahirannya sendiri.
C. Karawitan di Masa Masa Ini
Seni Karawitan ini sangat bergantung kepada masyarakat yang masih peduli dengan kesenian ini sendiri karena hanya itulah cara agar kesenian ini dapat terus ada di sekeliling masyarakat luas Indonesia maupun dunia.
Kita sebagai generasi penerus bangsa yang akan membawa nasib dari bangsa ini lah yang harus berperan aktif dalam menanggulangi keadaan seperti ini. Karena berawal dari budaya negara ini dapat bersinar di seluruh dunia.
'' Ironis Jika Kesenian ini Akan Mati di Tempat Kelahirannya Sendiri''
Sumber: https://majalahkomite.wordpress.com/2011/04/15/mengenal-seni-karawitan-yang-hampir-punah/
Wikipedia.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar