Kamis, 05 November 2015

Punahnya Tari Topeng Menor Subang oleh Nadiya Nabiilah Ridha R (1506761476)



Punahnya Tari Topeng Menor Subang
Oleh Nadiya Nabiilah Ridha R 



A.      Punahnya Seni dan Budaya Indonesia

Indonesia merupakan satu-satunya Negara yang memiliki kekayaan tak terhingga mulai dari kaya akan sumber daya alam,seni,dan budaya. Indonesia memiliki bermacam-macam kesenian dan budaya yang berbeda mulai dari Sabang sampai Merauke. Kesenian dan budaya Indonesia memiliki keunikan di setiap daerahnya yang tidak bisa disamakan dengan Negara lain. Karena itulah,kita sebagai warga Negara Indonesia sekaligus generasi penerus bangsa harus melestarikan seni dan budaya Indonesia.

Tetapi,apakah kita sudah menjaga dan melestarikan seni dan budaya Indonesia? Karena banyak sekali kesenian kita yang telah diklaim oleh Negara lain. Bahkan,kesenian yang telah diklamin itupun kita tidak tahu keberadaannya dulu maupun saat ini. Karena sekarang kebudayaan Indonesia ini mulai tergantikan oleh kebudayaan lain. Sebagai contoh,sekarang sudah jarang sekali ditemukan pagelaran-pagelaran seni teater,wayang,maupun tari tradisional Indonesia. Tetapi sekarang generasi penerus bangsa inilah yang melestarikan kebudayaan bangsa lain. Mereka mempelajari berbagai macam tarian bangsa lain.

Apakah generasi penerus bangsa ini sudah tidak ingin mempelajari dan melestarikan seni dan budaya Indonesia? Apakah mereka sudah tidak tertarik lagi untuk mempelajarinya? Apakah mereka lebih tertarik mempelajari seni dan budaya bangsa lain? Jika seperti ini, seni dan budaya bangsa Indonesia akan luntur dengan seiring berjalannya waktu.

Perlu diketahui saat ini kurang lebih ada 40 seni asli Jawa Barat yang diambang kepunahan.Salah satu kesenian yang hampir punah antara lain tari topeng menor. Kepunahan sebuah kesenian diakibatkan tidak ada lagi penikmatnya dan juga pelaku keseniannya. Selain itu juga diakibatkan jarangnya kesenian itu dipentaskan, sehingga tidak ada lagi orang yang mengetahui adanya sebuah kesenian tertentu. Sungguh amat disayangkan jika tarian-tarian yang berasal dari Jawa Barat lainnya ikut punah.

B.      Apa itu Tari Topeng Menor ?

Tari Topeng Menor yang berasal dari Subang,Jawa Barat ini bukanlah sebutan bagi suatu jenis kesenian. Sebutan itu sebenarnya hanya untuk menunjukkan seseorang sebagai penari topeng. Topeng yang dikenakan dalam Tari Topeng Menor berwarna putih dengan hiasan melingkar di atas dahi. Di tengahnya terdapat hiasan kembang tiba dan pilis yang melingkar di pipinya. Kelopak matanya hampir tertutup, sementara hidungnya sedikit mendongkak dan mulutnya sedikit menganga. Mimiknya seperti sedang tertawa cengengesan.
 
Menor adalah nama lain bagi seorang yang bernama Carini. Ia adalah anak dari Sutawijaya (ayah) dan Sani (ibu). Sutawijaya adalah dalang wayang kulit dan Sani dalang topeng. Carini, seorang dalang topeng berdarah Cirebon yang tinggal di Dusun Babakan Bandung, Desa Jati, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang. Sebutan Menor diberikan karena ia adalah satu-satunya anak perempuan dari empat bersaudara keturunan Sutawijaya. 
 
Menor adalah nama kesayangan, karena semasa remajanya Carni itu memang menor, alias cantik atau genit. Ia adalah anak tertua dari empat bersaudara (Sunaryo, Supendi, dan Komar). Kata menor akhirnya melekat dan menjadi ciri khas dalam setiap pertunjukan Carni ketika menari topeng sehingga Tari Topeng Carni dikenal dengan nama Tari Topeng Menor.

Tari Topeng Menor itu diwariskan kepada sebelas anak di Sanggar Tari Topeng Prosesi pewarisan seni tradisional ini diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat melalui Balai Pengelolaan Taman Budaya agar tidak terjadi “kepunahan”.

C. Akankah Tari Topeng Menor Mati?

Karena kuatnya arus globalisasi, keberadaan Tari Topeng Menor kian memprihatinkan, minat generasi muda dalam mempelajari Tari Topeng Menor ini sangat kurang,dan juga generasi muda kurang mengetahui keberadaan dan keberlangsungan seni Topeng Menor ini. Sangat disayangkan jika Tari Topeng Menor dalam setiap gerakannya mempunyai ajaran-ajaran yang dapat dijadikan tuntunan bagi para generasi muda tidak ada generasi penerus yang akan melanjutkan kehidupan kesenian ini. Karena itu dilakukan proses pewarisan seni Tari Topeng Menor diharapkan dapat terus berlanjut dan akan 'hidup' lebih lama lagi ditengah masyarakat luas dan juga diharapkan dapat melahirkan seniman-seniman muda nantinya.

Referensi :


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar