Kurangnya minat
anak dalam bermain congklak saat ini
oleh : Saffana Bella Khaftijani Br. Siagian
Bab I :
Pembahasan
A. Latar Belakang
Banyak sekali macam-macam
permainan tradisional diindonesia,salah satunya adalah permainan congklak.
hampir diseluruh daerah-daerah telah
mengenalnya bahkan pernah mengalami masa-masa bermain permainan tradisional
ketika kecil. Permainan tradisional perlu dikembangkan lagi karena mengandung
banyak unsur manfaat dan persiapan bagi anak dalam menjalani kehidupan
bermasyarakat. Permainan tempo dulu sebenarnya sangat baik untuk melatih fisik
dan mental anak. Namun sayangnya seiring kemajuan jaman, permainan yang
bermanfaat bagi anak ini mulai ditinggalkan bahkan dilupakan. Anak-anak
sekarang sudah terlena oleh televisi dan video game yang ternyata banyak
memberi dampak negatif bagi mereka, baik dari segi kesehatan, psikologis maupun
penurunan konsentrasi dan semangat belajar.
B. ISI
Permainan
tradisional merupakan simbolisis dari pengetahuan yang turun menurun dan
mempunyai bermacam-macam fungsi atau pesan dibaliknya, dimana pada prinsipnya
permainan anak tetap merupakan permainan anak. Dengan demikian bentuk atau
wujudnya tetap menyenangkan atau menggembirakan anak karena tujuannya sebagai
media permainan. Aktivitas permainan yang dapat menggembangkan aspek-aspek
psikologis anak dapat dijadikan saran belajar sebagai persiapan menuju dunia
orang dewasa. Perubahan pola permainan
dari permainan tradisional kearah modern menyebabkan perubahan pada diri
anak-anak. Permainan anak-anak yang berpola tradisional syarat dengan nilai
kejujuran, kebersamaan, kekompakan, solidaritas, kerjasama, keuletan, dan olah
fisik. Namun permainan modern saat ini membuat anak-anak mengalami kekurangan
komunikasi dengan teman sebayanya atau lebih condong ke sifat individualistik.
Congklak adalah
suatu jenis permainan tradisional sederhana yang mengasah daya nalar anak. Uniknya
permainan ini melatih jiwa dagang anak, dan ketajaman berpikir buat ngambil
keuntungan. Pada umumnya papan congklak ini terbuat dari kayu dan plastik dan
sejenis cangkang kerang yang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak
ada, kadangkala juga digunakan biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan. Permainan congklak
ini menggunakan papan permainan yang memiliki 14 lubang dan 2 lubang besar yang
berada di ujung kiri dan ujung kanan. Setiap
7 lobang kecil disisi permainan dan lubang besar di sisi kanannya dianggap
sebagai milik sang pemain. Permainan ini hanya bisa dimainkan oleh 2 orang
saja. Cara bermain congklak awalnya
setiap lubang kecil diisinya dengan tujuh buah biji. Salah seorang yang mulai
(biasanya melakukan suite untuk melakukan siapa yang lebih dulu) dapat memilih
lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ketiap-tiap lubang disebelah
kanannya dan seterusnya. Bila biji habis dilubang kecil yang berisi biji
lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi., bila
habis lubang besar miliknya maka ia mendapatkan kesempatan khusus dengan
memilih lobang kecil disisinya. Bila ternyata habis dilubang kecil disisinya
maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji disisi yang berhadapatan. Tetapi bila
berhenti dilubang kosong disisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan
apa-apa. Permainan dianggap selesai apabila salah satu permainan sudah tidak
ada biji lagi yang dapat diambil (seluruh biji ada dilubang besar disisi kanan
dan kiri pemain). Pemenang ditentukan dengan yang mendapatkan biji terbanyak.
Manfaat/ nilai yang bisa diambil dari bermain congklak :
1. Sikap sportif,
dengan bermain congklak, kita dilatih untuk memberanikan diri bersikap
sportif, jika tidak sportif bisa saja kita memasukkan beberapa biji kedalam
satu lubang induk, atau berpura-pura berhenti pada lubang kosong dan lain-lainnya.
2. Sikap jujur, jujur juga tidak jauh berbeda dengan sikap
sportif, intinya permainan jujur dalam congklak akan membuat permainan semakin
seru.
3. Strategi, dalam bermain congklak, tentunya kita tidak
asal memainkan biji tersebut, tetapi, kia dituntut untuk berfikir bagaimana
caranya supaya kita bermain tidak cepat berhenti dilubang kosong, mengatur
strategi bagaimana caranya kita dapat mengambil biji lawan dengan cepat,
bagaimana caranya kita bisa menang dan bagaimana caranya agar kita tidak
bermain kembali dengan kondisi ada lubang yang kurang biji.
4. Melepas penat, hiburan dan rekreasi keluarga yang murah,
dan mengisi waktu kosong dan lain-lain. Daripada main warnet atau playstation
yang berisi permainan tidak senonoh dan tidak mendidik.
PENUTUP
Kesimpulan
Permainan tradisional tidak hanya
sekedar permainan yang mengandung kesenangan semata, namun permainan
tradisional dapat melatih kemampuan motorik anak, sikap anak, dan juga
keterampilan anak. Serta dapat membentuk karakter anak yang luhur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar