Kamis, 29 Oktober 2015

Azizzah Retno Yulivian_1506714321_Merosotnya Popularitas Kesenian Betawi

(Azizzah Retno Yulivian_1506714321) Merosotnya Popularitas Kesenian Betawi

A. Kesenian Betawi
Kesenian di Indonesia makin lama kian punah. Naiknya tentang globalisasi yang kian marak membuat remaja Indonesia hamper melupakan tentang kesenian Indonesia sendiri. Contohnya adalah kesenian betawi. Makin hari makin hampir punah kesenian yang berada di ibu kota kita Negara Indonesia ini.



Para seniman betawi di indoneisa rata-rata sudah berumur lanjut usia. Sangat sedikit sekali penerus –penerus kesenian dari kalangan remaja Indonesia. Sanggar-sanggar tradisional betawi juga makin hari kian hampir punah. Kepedulian pemerintah pun sudah sangat sedikit tentang pelestarian kesenian betawi. Kurangnya promosi terhadap kebudayaan kita sangat mempengaruhi bagaimana kesadaran dan ketertarikan terhadap kesenian Indonesia.


B. Perkembangan Kesenian Betawi
Menurut yang dilampirkan pada m.republika.com ,disini dijelaskan bahwa sudah sangat sedikit sekali sanggar-sanggar betawi yang masih kian melestarikan kesenian betawi. Bahkan bisa dihitung dengan jari . menurut bapak Beno R. Benyamin selaku ketua yayasan Benyamin Sueb, bahwa pada tahun 1986 tercatat ada 579 sanggar betawi, tetapi setelah memasuki tahun 2000-an sampai sekarang, makin menurun sampai bisa dihitung dengan jari. Menurut bapak Beno juga, kurangnya publikasi ditelevisi hotel-hotel atau tempat umum lainnya di Jakarta maupun di Indonesia juga mempengaruhi. Beliau membandingkan dengan di Yogyakarta dan Jawa Barat masih tetap meelstarikan kebudayaannya.

C. Harapan dan Solusi
Dizaman yang serba modern ini sebaiknya pemeritah khusunya kota Jakarta dapat lebih menegaskan tentang kesenian Betawi di Jakarta. Promosi kesenian ini harus lebih digencarkan lagi dengan cara memasukkan iklan-iklan tentang kesenian betawi dihotel-hotel atau tempat rekreasi atau ditempat umum lainnya. Kalau bisa disetiap temoat rekreasi  atau tempat yang sring dikunjungi turis atau remaja Indonesia harus minimal seminggu 3x dapat menampilkan keseian Indonesia terutama kesenian betawi.


Tujuan dari kegiatan seperti itu adalah agar lebih memancing kesadaran anak-anak bahkan remaja Indonesia tentang kesenian Indonesia. Lalu menarik perhatian para turis untuk lebih dapat mengetahuidan menghargai tentang kesenian Indonesia. Apalagi Jakarta adalah ibu kota Negara Indonesia yang sering dikunjungi turis. Dan kita dapat meniru Bali yang sangat sering menampilkan kebudayaannya. Dengan seperti itu kesenian Indonesia terutama Betawi dapat terangkat kembali. 


Daftar Pustaka
http://www.republika.co.id/berita/koran/urbana/15/04/20/nn3l0718-sanggar-betawi-terancam-punah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar