Kamis, 22 Oktober 2015

[Vita Mustika Sari – 1506761324] Kurangnya Kepedulian Generasi Bangsa Terhadap Kesenian Indonesia

Kurangnya Kepedulian Generasi Bangsa Terhadap Kesenian Indonesia


Oleh  Vita Mustika Sari



A.   Indonesia dan Kebudayaannya


            Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki 17.508 pulau dengan 1.128 suku bangsa. Dari Sabang hingga Meurake terbentang beribu-ribu pulau dengan beraneka ragam suku, agama, adat, budaya, dan bahasa. Oleh karena itulah, Indonesia sangatlah kaya akan budaya. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi mengemukakan bahwa kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat, sehingga budaya masyarakat pun menciptakan suatu kebiasaan atau tradisi, bahasa, dan juga kesenian. Kesenian Indonesia dapat diartikan sebagai keseluruhan kesenian bangsa Indonesia, baik yang bersumber dari budaya tradisional maupun ragam perpaduan kesenian yang muncul akibat perkembangan kebudayaan Indonesia. Kebudayaan masyarakat sangatlah dinamis sehingga tentunya sangat mempengaruhi kesenian Indonesia. Banyak kesenian Indonesia yang mulai terlupakan seiring berjalannya ilmu pengetahuan teknologi yang semakin canggih. Rasa tanggung jawab akan kebudayaan pun kian luntur, dikarenakan banyak dari mereka yang lebih mencintai gadget-nya dan apatis terhadap sekeliling.



B.   Pengagungan Westernisasi


            Pernahkah anda berpikir bahwa pada zaman ini semakin lama kesenian Indonesia semakin dipandang sebelah mata oleh bangsanya sendiri?? Ya, jarang sekali para remaja mengenal, mengetahui, atau bahkan melestarikan kesenian Indonesia yang ditelah turun-temurun diwariskan oleh generasi nenek moyang kita sendiri. Terkikisnya budaya Indonesia dikarenakan masuknya budaya asing sehingga mengubah pikiran para remaja. Para remaja berpikir bahwa istilah tren adalah mengikuti perkembangan zaman ini, sehingga banyak dari mereka terseret arus budaya luar dan mengikutinya. Tentunya mereka pun menganggap bahwa kebudayaan dan kesenian Indonesia adalah kuno dan sangatlah ketinggalan zaman. Banyak dari mereka mengagung-agungkan apa yang ada di luar negeri. Dari keindahan alamnya, budayanya, dan lain-lain. Mereka menggilai kebiasaan western yang menurut mereka keren akan tetapi tidak sesuai dengan budaya Indonesia.


Remaja Indonesia yang mulai menggilai kebiaisaan western 

Bangsa luar yang gemar mempelajari gamelan Sunda




C.   Terpikatnya Bangsa Asing terhadap Keunikan Kesenian Indonesia


            Ironisnya, remaja Indonesia mengangungkan budaya bangsa luar tapi sebaliknya, justru bangsa luar negeri berbondong-bondong datang ke Indonesia untuk mengenal Indonesia lebih dalam. Mereka mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan budayanya yang unik. Bahkan, mereka mencari sejarah bagaimana budaya itu terbentuk pertama kalinya hingga berkembang menjadi seperti sekarang ini. Mereka sangat terpukau dengan setiap kesenian bangsa Indonesia yang memiliki arti estetika tersendiri pada setiap seninya. Dari seni tari, musik, tradisi upacara, dan sebagainya. Banyak dari mereka datang ke sini untuk meneliti perkembangan kesenian Indonesia. Pernahkah kalian mendengar bahwa gamelan menjadi menjadi mata pelajaran wajib di New Zealand, Kanada, dan Singapura serta di beberapa universitas di Amerika dan Eropa? Kemudian, Bali yang terkenal akan keindahan alamnya serta kesenian Bali yang kental didalamnya sehingga membuat para wisatawan tertarik untuk berkunjung. Kesenian Bali mulai dari tari pendet, tari panji semarang, tari kecak, tari condong, gamelan Bali, upacara ngaben, upacara potong gigi, dan masih banyak lagi. Terkadang saya berpikir, justru terkadang bangsa luarlah yang membuat kesenian Indonesia menjadi kembali muncul setelah mereka meng-upload ke media sosial tentang berbagai pertunjukan kesenian yang sudah mereka lihat. Barulah kemudian para remaja melihatnya, dan mengetahui kesenian apa yang ada di bangsanya sendiri. Kemudian, mereka mengunjungi di mana kesenian itu berada dan ikut meng-upload-nya ke media sosial, tetapi berbeda tujuan. Bangsa luar memiliki tujuan agar bangsa luar negeri lain mengetahui keindahan kesenian Indonesia yang tersembunyi didalamnya, sehingga mereka bisa ikut belajar mengenalnya dan berkunjung ke sini. Akan tetapi, bagaimana dengan tujuan para remaja, sebagian dari mereka mungkin memang benar-benar tertarik, dan sebagian dari mereka hanya mengikuti ‘kekinian' yang diikuti oleh bangsa luar. Sungguhkan ironiskah bangsa Indonesia zaman ini?


Beberapa perguruan tinggi terkemuka seperti UCLA, San Diego, Berkeley, Wisconsin,
Washington sudah menjadikan gamelan menjadi salah satu dari kurikulum perkuliahan.

Gamelan Identitas Musik Indonesia yang Mendunia

Pagelaran budaya Indonesia menarik perhatian masyarakat di kota Best, Belanda



D.   Perlunya Kepedulian Generasi Bangsa Indonesia terhadap Pengembangan Kesenian Indonesia 


            Jika ditanya, apakah sepenuhnya para remaja yang disalahkan akan ketidakpeduliannya terhadap kesenian bangsa Indonesia. Tentunya tidak, jika dilihat dari banyak sisi, semua warga Indonesia berhak disalahkan karena kita sudah sepatutnya bersatu untuk mengembangkan kesenian Indonesia. Pengembangkan kesenian mungkin bisa dilakukan dengan mendirikan sekolah kesenian khusus dan mereka terjun langsung didalamnya, sehingga kelak di generasi sekarang hingga ke depannya kesenian Indonesia tidak hanya menjadi sebuah nama dan kenangan. Akan tetapi, menjadi sebuah nama dan peristiwa yang masih bisa kita saksikan hingga ke generasi depannya. Perlombaan kesenian, pemberian beasiswa khusus bidang seni juga bisa diselenggarakan oleh pemerintah sehingga menarik minat bagi pelaku seni maupun bagi yang masyarakat yang belum bisa kesenian Indonesia. Nantinya, mereka akan menjadi seniman yang handal dan dapat mengharumkan Indonesia hingga ke dunia internasional. Selain itu, pengembangan kesenian juga bisa dilakukan dengan menjadikan kesenian sebagai budaya-wisata seperti Bali. Tak hanya kesenian yang terkenal saja yang kita kembangkan, tentunya kita harus mempelajari kesenian hingga pelosok Indonesia dan mengembangkannya sehingga menjadi terkenal. Jangan sampai kesenian Indonesia daerah pelosok diakui oleh bangsa lain karena ketidaktauan dan ketidakpedulian generasi ini! Dan menurut saya juga, jika di luar negeri saja bahkan ada mata pelajaran wajib tentang kesenian Indonesia, tentunya pemerintah harusnya menerapkan kurikulum di setiap daerah untuk diadakan mata pelajaran kesenian daerah sesuai dengan daerah masing-masing. Tentunya akan meningkatkan rasa cinta dan bangga kita sebagai bangsa Indonesia dan juga mengembangkan bakat tersembunyi yang ada di dalam diri kita sendiri. 
 


            Mulai sekarang ubahlah doktrin ‘kekinian’ dengan pikiran yang berbeda. Jadikan kebudayaan dan kesenian ‘kekiniaan’ kita sendiri sehingga bangsa lain mengikutinya, bukan sebaliknya. Jadilah warga negara yang cinta dan bangga akan budaya dan seninya sendiri. Tentulah kita sebagai mahasiswa dan warga negara Indonesia yang baik sudah sepatutnya menjaga dan melestarikan kesenian yang ada di Indonesia agar tidak punah karena terkikis oleh kehidupan modern zaman ini. Jika bukan kita, siapa lagi yang akan mengurus dan memimpin Indonesia yang tercinta ini?? 





Sumber Referensi :
http://www.eocommunity.com/Gamelan-Identitas-Musik-Asli-Indonesia-Yang-Mendunia
http://nrmnews.com/2015/04/20/pagelaran-budaya-indonesia-tarik-perhatian-masyarakat-belanda/
http://www.kompasiana.com/titik_kartitiani/iacs-saat-kesenian-indonesia-rekat-di-tubuh-para-bule_553011d46ea834a31a8b45b4
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&jd=Erosi+Mental+dan+Ideologi%2C+di+Tengah+Lahirnya+Gen+Y&dn=20150814114749

Tidak ada komentar:

Posting Komentar