Angklung, Kesenian Jawa Barat yang Mendunia
Oleh : Priska Andini
A.
Angklung dan
Dinamikanya
Jika mendengar kata “angklung”, maka yang terbayang dalam benak kita adalah alunan musik yaang berasal dari bambu memainkan lagu-lagu sederhana, tradisional, dan berkesan konvensional. Fenomena ini sama sekali tidak dapat di persalahkan mengingat hingga kini lagu angklung tradisional tetap dipertahanakan, karena bagaimana pun akar dari musik angklung adalah musik daerah tersebut. Musik Angklung pun tidak menegenal adanya segmentasi. Golongan apapun, dan usia berapa pun tanpa terkecuali. Ya itu semua karena sangatlah mudah untuk memainkan angklung, jika memperhatikan hal tersebut sangatlah disayangkan jika angklung tidak mendapatkan perhatian yang layak dan tidak mendapatkan tempat sebagaimana mestinya. Apalagi kita semua tau bahwa angklung sudah dikenal di dunia internasional.
B.
Eksistensi
Angklung dalam Menghadapi Era
Globalisasi
Indonesia
memiliki beragam kebudayaan. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana kita
sebagai generasi penerus bangsa dapat melestarikan kebudayaan negara kita
sebagai bagian dari identitas diri bangsa. Angklung merupakan salah satu budaya
Jawa Barat yang menjadi khasanah bangsa. Mungkin kebanyakan orang menilai bahwa
angklung hanyalah simbol budaya sunda. Padahal kenyataannya, angklung bisa
menjadi kebanggaan bangsa Indonesia untuk disejajarkan dengan budaya dari
bangsa lain. Dengan begitu angklung bukan hanya milik masyarakat Sunda,
melainkan milik masyarakat bangsa Indonesia. Kebudayaan itu selalu dinamis,
dalam tahapan historis perkembangan suatu budaya dibagi menjadi tiga tahapan
yaitu masa dulu, masa kini, dan masa depan. Beberapa sumber mengatakan bahwa
ada kemungkinan angklung sudah dikenal sejak zaman Neolitikum. Di lain pihak
catatan mengenai keberadaan angklung baru ada sejak kerajaan Sunda berdiri
sekitar abad 12. Bukti tertulis keberadaan angklung dapat dilihat di Prasasti
Cibadak tahun 1031 SM di Sukabumi, Jawa Barat.
Dalam
mitosnya, angklung dulu digunakan sebagai bagian ritual yang mengawali
penanaman padi. Hal itu muncul ketika masyarakat Sunda yang agraris dan
memiliki sumber mata pencaharian sebagai petani padi. Permainan angklung
disajikan dalam pertunjukan arak-arakan yang dikenal dengan iring-iringan
Rengkong dan Jampana (usungan pangan) dan dari sinilah muncul mitos terhadap
Nyai Sri Pohaci sebagai Dewi Padi yang akan turun ke bumi dan akan memberikan
kesuburan pada padi yang ditanami oleh rakyat dengan dimainkannnya musik
angklung.
Angklung
tidak lagi berfungsi hanya sebagai sarana upacara keagamaan, melainkan menjadi
alat pendidikan musik nasional, yang mempuk nilai kerjasama, disiplin,
keterampilan, dan tanggung jawab. Tujuan dijadikan alat pendidikan adalah untuk
membangkitkan perhatian masyarakat Indonesia terhadap musik tradisional dan mengembangkan
musikalisasinya sebagai kekayaan budaya bangsa. Oleh karena itu, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan RI menyakan angklung sebagai alat pendidikan musik
nasional dengan diterbitkannya Surat Keputusan No. 187/1967 pada tanggal 23
Agustus 1968. Di Argentina angklung juga
sudah mulai dikenal, dimana angklung dijadikan pelajaran disekolah. Pada tahun
2002 Departemen Luar Negeri RI juga memberikan kesempatan kepada siswa dan
siswi mancanegara untuk mempelajari dan mengenal lebih dalam musik angklung. Sehingga
angklung juga berfingsi sebagai media untuk menjalin persahabatan dengan negara
lain.
Pengakuan
terhadap keberadaan angklung oleh dunia internasional pertama kali dilakukan
oleh musikus besar asal Autralia yaitu Igor Hmel Nitsky pada tahun 1955, dan
semakin terkenal hingga sekarang.
Bahkan
rekor dunia bermain angklung pernah diciptakan di Beijing, China yang
melibatkan 5.393 peserta di Stadion Buruh Beijing. Acara tersebut
diselenggarakan oleh KBRI. Sementara itu di tanah air, khususnya di Jawa Barat
kita juga bisa menikmati wisata angklung. Salah satunya di Saung Angklung Udjo
yang terletak di Jalan Padasuka No 118, Bandung. Di sini hampir setiap hari
diadakan pertunjukan angklung. Wisata angklung bisa menjadi pilihan menarik
untuk liburan Anda. Jadi Anda bisa turut serta menikmati dan belajar kesenian
khas Indonesia ini.
C. Angklung Dimasa Kini dan Mendatang
Eksistensi
musik angklung di masa yang akan datang, akan sangat berpengaruh pada
kesungguhan kita dalam mengelola dengan penuh perhatian tanpa adanya maksud untuk
membela kepentingan kelompok tertentu. Angklung memang sudah di kenal di dunia
merupakan kesenian Indonesia khususnya Jawa Barat dan yang menjadi tugas kita bersama untuk tetap menjaga dan melestarikan kesenian tradisional yang kita miliki.
Sebagai
generasi penerus bangsa kita patut melestarikan budaya tradisional yang ada. Khususnya
angklung, jangan sampai nantinya warga asing lebih mengetahui kebudayaan
tradisional negara kita, dibanding kita sebagai pemilik kebudayaan tersebut.
Refrensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Angklunghttp://www.andriewongso.com/articles/details/14430/Bandung-Pecahkan-Rekor-Pemain-Angklung-Terbanyak-di-Dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar