Generasi Muda? Lestarikan Kebudayaan Kita, Yuk!
Indonesia adalah salah
satu negara yang memiliki banyak kesenian. Mulai dari seni tari, seni musik,
seni teater, seni rupa, dan lain-lain. Kesenian dan kebudayaan bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Saling terkait satu sama lain. Namun belakangan ini kesenian tradisional Indonesia terancam punah. Dampak globalisasi dan westernisasi memberikan dampak negatif terhadap kesenian tradisonal Indonesia yang menyebabkan kurangnya minat masyarakat dalam mempelajari kesenian tradisional, khususnya para generasi muda. Beberapa kesenian tradisional Indonesia sudah terancam punah. Bahkan, negara tetangga juga pernah mengklaim kesenian dan kebudayaan tradisional Indonesia. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
- Wayang kulit
- Batik
- Keris
- Reog Ponorogo
- Lagu daerah Rasa Sayang-Sayange
- Tari Pendet
- Makanan daerah Rendang Pandang
- Tari Piring
- Gamelan Jawa
Miris rasanya ketika kebudayaan dan kesenian negeri kita sendiri diklaim oleh negara lain. Namun, yang lebih menyedihkan lagi, mengapa kita baru mau "mengakui" adanya kebudayaan dan kesenian tersebut setelah diklaim oleh negara tetangga? Ke mana saja kita selama ini sebelumnya?
Beberapa tips untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan tersebut adalah
1. Tumbuhkan minat kita terhadap kebudayaan dan kesenian tradisional tersebut
2. Meyakinkan diri sendiri untuk mempelajari kesenian dan kebudayaan tersebut
3. Mendatangi seminar-seminar tentang kesenian dan kebudayaan Indonesia
4. Mendalami kesenian dan kebudayaan yang kita minati
5. Membagi ilmu kita dengan mengajarkan mereka tentang kesenian dan kebudayaan tersebut
6. Mendokumentasikan kesenian dan kebudayaan Indonesia lalu meng-uploadnya ke media sosial
7. Mengikuti perlombaan kesenian dan kebudayaan Indonesia
Sebagai generasi muda penerus bangsa, sudah sepatutnya kita melestarikan kesenian dan kebudayaan tanah air. Kesenian dan kebudayaan Indonesia adalah warisan nenek luhur yang tak ternilai harganya karena nilainya yang terlalu tinggi hingga tak bisa digantikan oleh apapun. Jika bukan kita yang melestarikannya, siapa lagi?
Sylvia Pricylia Octaviany Dewi
1506761311
PMKI
Kelas A 2015
Sylvia Pricylia Octaviany Dewi
1506761311
PMKI
Kelas A 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar